One News Indonesia
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II B Slawi berhasil membudidayakan jenis pisang carvendis. Jenis pisang ini termasuk pisang mahal dan jarang di pasaran karena harganya memang cukup.lumayan.mahal dibanding.pisang pada umumnya. Pisang carvendis jenisnya seperti pisang bon tapi rasa dan teksturnya berbeda .ke ih manis dan empuk dan aromanya wangi.
Lahan tanaman pisang berada di belakang lapas Slawi sedangkan penanaman dilakukan sejak delapan bulan yang lalu dan dipanen pada Selasa sore 23.Mei 2923
Kegiatan penanaman pisang dilakukan.oleh warga binaan, supaya mereka punya kegiatan dan diharapkan ketika mereka keluar dari lapas bisa usaha mandiri mengembangka pisang carvendis .
Pada.panen perdana dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Propinsi Jawa Tengah Dr.A.Yuspahruddin. hadir menyaksikan pada panen perdana diantaranya para kepala UPT Lapas se wilayah Pekalongan , Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Kanwil Propinsi Jawa Tengah dan pejabat lain di jajaran lapas.
Pemotongan tundunan pisang diawali oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Propinsi Jawa Tengah Dr.Yuspahrudin dilwnjutkan oleh yang lain. Selesai memotong tindunan pisang Yuspahrudin yang didamping istrinya dan segenap tamu undangan langsung mencicipi pisang hasil inovasi lapas Slawi.
: Rasanya enak manis dan empuk, ' kata Orang nomer satu di jajaran Kementerian Hukum dan HAM di Jateng.
' Saya meng apresiasi kepada lapas Slawi yang berhasil mbudidauakan tanaman pisang , ini luar biasa. ' ungkapnya.
Sebab kata Yuspahrudin jenis pisang ini harganya tergolong mahal.
" Saya senang melihat hasil tanaman pisang dari.lapas Slawi, hasilnya bagus. semoga ini bisa dikembangkan terus, kalau bisa bukan cuma.pisang tapi mungkin bisa di tumpangi dengan tanaman lain yang bermanfaat..katanya.
Dia juga pesan, bagi.lapas yang memiliki lahan luas mungkin bisa.meniru apa yang dilakukan lapas Slawi.
kepala Lapas Slawi Winarso, pisang yang di panen ini adalah jenis pisang Cavendis sebanyak 1000 batang , dan sementara yang bisa dipanen baru separuhnya dan hasilnya langsung di jual.
' Yah kebetulan sudah ada yang menerimanya '.pungkas Winarso (Biet )