One News Indonesia
BANDA ACEH - Forum Bumi Teuku Umar menuntut Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Aceh Barat untuk membuka hasil pemeriksaan kepada publik terkait dugaan pencemaran batu bara di pesisir Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.
Hal ini disampaikan oleh Sulthan Alfaraby, selaku koordinator Forum Bumi Teuku Umar.
Forum Bumi Teuku Umar diketahui merupakan forum independensi yang fokus di bidang kajian isu strategis bidang sosial dan ilmu pengetahuan.
"DLHK Aceh Barat harus segera membuka hasil pemeriksaan kepada publik terkait dugaan pencemaran batu bara di Aceh Barat", ujar Sulthan Alfaraby, Kamis (4/5/2023).
Menurut alumni Sains dan Teknologi tersebut, transparansi dari DLHK diperlukan untuk membongkar "biang kerok" dari kasus dugaan pencemaran di Aceh Barat.
"Hasil pemeriksaan lab itu akan membongkar aktor utama dan perlu diingatkan, jangan ada siapapun yang main mata", tegas Sulthan Alfaraby.
Sulthan Alfaraby juga menemukan anomali dalam pemeriksaan sampel yang diklaim sedang dalam proses pemeriksaan di laboratorium.
"Pemeriksaan lab harusnya sudah keluar hasil dan diumumkan kepada masyarakat Aceh Barat. Kecuali baru kemarin sore diperiksa, tapi ini berapa kurun waktu sudah", tanya dia.
Pihaknya juga mengingatkan bahwa akan tetap mengangkat kasus ini ke permukaan.
"Nanti akan kita tanyakan lagi bagaimana sudah prosesnya, supaya isu ini tidak tenggelam. Harus kita kawal dan terus angkat ke permukaan", tutupnya.
Ketika di konfirmasi kepala Dinas DLHK aceh barat.H.Bukari mengatakan terkait dengan pencemaran limbah batu bara di sepanjang pantai di kecamatan meurebo.untuk sementara ini tidak membahayakan.nanti dalam waktu dekat kita akan mengumumkan hasil Leb melalui media,dan pihak DLHK.aceh barat.serta PLTU.juga PT.Mifa bersaudara telah di undang oleh DPRA.untuk rapat bersama pada hari senin tanggal 8/5/2023.di banda aceh.untuk menenentukan batu bara yang ada di senpanjang pantai di kecamatan meurebo.saya yakinkan kepada masyarakat di mana tumpahan batu bara tersebut untuk sentara aman.ujar H.Bukari.
(SR/ DS) OneNews Indonesia