One News Indonesia
Memasuki Lembaga Pemasyarakatan (Lapas ) Kelas II B Kota Tegal, merasakan sesuatu yang jauh berbeda dengan kondisi yang seperti orang umum.bayangkan, bahwa rumah tahanan adalah tempat penyiksaan bagi.pelaku kejahatan dan penghuninya menyeramkan, bayangan semacam itu terhapus , setelah kita melihat dari dekat siapa dan apa mereka di dalam rumah tahanan.
Layaknya di sebuah tempat kursus atau balai latihan kerja, para penghuni lapas Tegal diberlakukan dengan baik mereka dibina diberi berbagai ketrampilan seperti pertukangan, perbengkelan ,.instalasi listrik dan Las. Begitu juga penghuni wanita , diberi ketrampilan menjahit, tata rias dan kerajinan lainnya.
Di dalam.lapas kelas Ii B Kota Tegal selama bulan romadhon kemarin suasananya nampak layaknya pondok pesantren, lantunan bacaan ayat suci alqur an selalu terdengar di setiap sudut ruang tahanan apa lagi setelah.menjalankan sholat fardhu mereka bertadarus mengiringi asa mohon ampunan pada Sang.Pemcipta.
Di dalam terali besi inilah mereka berlomba membuka refrensi belajar ilmu agama dan belajar ngaji. mereka saling.membagi ilmu kebajikan
Selama tinggal di.lapas mereka juga diberi pelatihan sesuai dengan keinginan mereka, ada yang perbengkelan, tukang kayu, Las, instalasi listrik dan bubut,
Begitu juga warga binaan wanita juga diajari membuat kerajinan dengan harapan, setelah keluar dari lapas mereka punya.ketrampilam.
Sesuai slogan lapas Tegal, " Masuk.Min , Keluar Plus "
Ketika mereka.masuk ke lapas dia tidak punya ketrampilan,.tapi setelah keluar mereka memiliki ketrampilan, punya nilai tambah bahkan yang awalnya tidak bisa ngaji , keluar sudah bisa ngaji.
" Saya melihat.mereka tekun dalam mendalami.ilmu.agama, waktu yang kosong mereka gunakan untuk belajar ngaji itu sebabnya kami.masuk Lapas Tegal bemar-benar ingin me mbima mereka menjadi orang yang lebih baik dan taat hukum ".ungkap Ka.Lapas Kota Tegal Yugo Indra Wicaksi , Rabu 26/4 2023.
." Sejahat jahatnya orang, pasti ingin menjadi orang baik dan sejahat jahatnya orang pasti ingin menjadi tauladan bagi keluarganya. masyarakat jangan selalu berasumsi negatif, kepada penghuni.lapas yang telah bebas. Ungkap Yugo.
Karya penghuni lapas Tegal di letakan pada show.room pada ruang depan lapas, siapapun pengunjungnya bisa.melihat hasil karya mereka seperti lemari, gantungan baju alat dapur , hiasan dinding, miniatur kapal catur dan sebagainya
Karya mereka dihargai oleh lapas sebagai penghasilan untuk tambahan keperluan keseharian.
Yugo menjelaskan pihak.lapas juga telah membuatkan badan usaha atau PT. Kepada sembilan.penghini.lapas. " setelah keluar dari.lapas mereka tinggal melanjutkan usahanya." papar Yugo.
Lapas Kota Tegal dihuni sekitar 400 orang dan pada momen hari raya Idhul Fitri ada 191.pemghuni yang mendapat remisi. Adapun potongan tahanannya bervariasi dari minimal 15 hari sampai maksimal enam.bulan .
" Setelah sekian tahun tidak ada tatap muka antara pengunjung dengan penghuni, lebaran kemarin dibuka untuk tetap muka,, mereka sangat senang karena tidak pernah ketemu keluarga . dan tatap muka ini tetap diberlakukan mengikuti jadwal dan aturan." Jelas Yugo.
Lapas Kota Tegal juga memberi kesempatan kepada siapapun yang ingin melihat situasi dan kondisi didalam.lapas terutama bagi pelajar
" Tujuannya untuk meng edukasi mereka supaya anak anak mengerti bagaimana orang di dalam lapas." Pungkas Yugo.
Abiet Sabariang (Tegal)
Red)